Mereka menatap hujan...
Ada yang tersenyum
Ada yang bersyukur
Ada yang menangis
Ada yang tertawa
Ada yang cemberut
Dan ada yang berbagi ekspresi
Mereka memuji
Sebagian membenci
Sebagian bosan
Sebagian mengeluh
Pandangilah wajah hujan
Tak sedikitpun cemberut, marah, ataupun kesal
Ia begitu murni menyiram bumi
Begitu tulus menghilangkan dahaga
Begitu indah berbisik
Kepadamu
Tuesday, July 3, 2012
Monday, July 2, 2012
Antara Insomnia, Lapar, dan Ayamnya Faisol
Cerita ini sebenarnya terjadi kemarin malam
Lebih tepatnya saat malam final EURO 2012 yang mempertemukan La Furia Roja dengan Gli Azzuri
Mereka bersaing di hadapan tiga juri, yaitu Ahmad Dhani, Agnes Monica, dan Anang Hermansyah.
Eh bukan ya?
Overall, malam itu aku sedang insomnia
Lebih tepatnya saat malam final EURO 2012 yang mempertemukan La Furia Roja dengan Gli Azzuri
Mereka bersaing di hadapan tiga juri, yaitu Ahmad Dhani, Agnes Monica, dan Anang Hermansyah.
Eh bukan ya?
Overall, malam itu aku sedang insomnia
Peristiwa 23 Juni 2012
Ini bukanlah kisah fiktif belaka, dimana para pemainnya hanya sedang bersandiwara
Ya, benar.
Ini adalah sebuah kisah
Kejadian yang kini kusebut dengan Peristiwa 23 Juni 2012, tepatnya pukul 8.47 pagi di Tuban.
Tiba-tiba Muncul
Dear "Anonymous"
Aku mencintaimu, seperti rumput yang merindukan mentari, seperti bunga-bunga yang mengagumi air hujan, seperti pohon-pohon yang tumbuh semakin kuat karena cintamu pada hati yang sabar dan tenang
Hari ini kau mulai berjalan, setahap kemudian berlari, esok kau terbang dan menguji diri kembali.
Bereksperimen dengan alam dan bernyanyi dalam harmoni.
Kau adalah anak yang dilahirkan oleh ibu bumi, yang siap memeluk dan menyerap tiap butir air matamu di pangkuannya.
Dan ayah langit, tempatmu menggantungkan tiap harapan menjadi bintang-bintang yang terhampar di angkasa untuk kau gapai.
Jika esok ku buka mata lagi, ku ingin melihatmu berbeda.
Jika tak ada yang berbeda, ku ingin kau menciptakan perbedaan itu.
Sehingga jelas olehku antara dirimu dan orang lain.
Tapi jika engkau meragu, berhenti atau mundur.
Karena perubahan tidak berada di tangan keraguan, melainkan kepastian yang bersayap keberanian.
Karena ku ingin melihatmu melompat tinggi ke awan dan membuat setiap mata melihatnya.
Aku mencintaimu, seperti rumput yang merindukan mentari, seperti bunga-bunga yang mengagumi air hujan, seperti pohon-pohon yang tumbuh semakin kuat karena cintamu pada hati yang sabar dan tenang
![]() |
still don't get the point |
Bereksperimen dengan alam dan bernyanyi dalam harmoni.
Kau adalah anak yang dilahirkan oleh ibu bumi, yang siap memeluk dan menyerap tiap butir air matamu di pangkuannya.
Dan ayah langit, tempatmu menggantungkan tiap harapan menjadi bintang-bintang yang terhampar di angkasa untuk kau gapai.
![]() |
mungkin hanya ada satu bintang |
Jika tak ada yang berbeda, ku ingin kau menciptakan perbedaan itu.
Sehingga jelas olehku antara dirimu dan orang lain.
Tapi jika engkau meragu, berhenti atau mundur.
Karena perubahan tidak berada di tangan keraguan, melainkan kepastian yang bersayap keberanian.
Karena ku ingin melihatmu melompat tinggi ke awan dan membuat setiap mata melihatnya.
![]() |
jadilah SATU yang berbeda diantara yang sama |
Label:
anonymous,
bintang,
cinta,
kamu,
permintaan
Subscribe to:
Posts (Atom)