Tenangkan pikiranmu dan bacalah dengan santai, alangkah lebih indah bila diiringi instrumen dari Yiruma - Kiss The Rain yang akan membuatmu semakin dapat meresapi makna tulisan ini. Salam membaca :)
Tuhanku,
Aku masih ingat saat pertama dulu aku belajar mencintai-Mu
Lembar demi lembar kitab kupelajari
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi
Tentang cinta para nabi
Tentang kasih para sahabat
Tentang mahabah para sufi
Tentang kerinduan para syuhada
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan
Tapi Rabbi,
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan, dan kemudian tahun berlalu
Aku berusaha mencintai-Mu dengan cinta yang paling utama
Namun
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukmu
Aku makin merasakan gelisahku membadai
Dalam cinta yang mengawang
Sedangkan kakiku mengambang, tidak menjejak bumi
Hingga aku terhempas dalam jurang kegelapan
Wahai Ilahi,
Kemudian berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan, dan tahun berlalu
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku
Menatap Rahim, Ilahi Rabbi
Perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku
Allahu Rahman, Ilahi Rabbi
Perkenankanlah aku mencintai-Mu sebisaku
Ilahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa, hingga Al Musthafa
Karena itu izinkan aku mencintai-Mu
Melalui keluh kesah pengaduanku pada-Mu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku
Rabbi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu seperti Abu Bakar
Yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan diri-Mu dan rasul-Mu bagi pribadi dan keluarga
Atau layaknya Umar yang menyerahkan separo harta demi jihad
Atau Usman yang menyerahkan seribu ekor kuda untuk syiarkan dien-Mu
Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku
Melalui seratus dua ratus perak yang terulur pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan
Pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di pojok-pojok jembatan
Pada makanan-makanan sederhana yang terkirim ke handai tolan
Ilahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu dengan khusyuknya shalat salah seorang sahabat rasul-Mu
Hingga tak hirau dia pada anak panah musuh yang terhujam di kakinya
Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cinta-Mu
Dalam shalat yang coba kudirikan terbata-bata
Meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia
Rabbi,
Aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib
Yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta dengan-Mu
Maka izinkanlah aku untuk mencintai-Mu dalam satu dua rakaat lailku
Dalam satu dua sunnah nafilah-Mu
Dalam desah napas kepasrahan tidurku
Ya Maha Rahman,
Aku tak sanggup mencintai-Mu bagai para hafidz dan hafidzah
Yang menuntaskan kalam-Mu dalam satu putaran malam
Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku
Melalui selembar dua lembar tilawah harianku
Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku
Yaa Rahim,
Aku tak sanggup mencintai-Mu semisal Sumayyah
Yang mempersembahkan jiwanya demi tegaknya dien-Mu
Seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihad bagi-Mu
Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku
Dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwah-Mu
Maka izinkanlah aku mencintai-Mu semampuku
Dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru
Allahu Karim
Aku tak sanggup mencintai-Mu di atas segalanya
Bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan zaujahnya
Dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya
Maka izinkanlah aku mencintai-Mu di dalam segala
Perkenankanlah aku mencintai-Mu dengan mencintai keluargaku
Dengan mencintai sahabat-sahabatku
Dengan mencintai sesama manusia dan alam semesta
Allahu Rahmaanurrahiim, Ilahi Rabbi
Perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku
Agar cinta itu mengalun dalam jiwaku
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku
(Inspirasi seorang anonymous luar biasa, bersama kita berjuang untuk mencintai Allah)
Subhanallah postingannya mengharukan.
ReplyDeletesemoga allah merahmatimu dan merahmati semua muslimin dan muslimat di muka bumi ini. amin :)
Insya Allah, aamiin
ReplyDeleteTerima kasih sudah menyempatkan untuk mampir, ce
Salam :)
Trkdang kau merasa seakan sudah mendengar kata hatimu, sementara kau tidak membaca kata-kata yang Tuhan tulis di dalamnya
ReplyDeleteSalam :)
ReplyDelete"Hati nurani adalah 'suara Tuhan' yang diletakkan dalam kalbu setiap insan" - Anonymous
Aku juga masih butuh banyak belajar, mungkin dari orang sepertimu juga. Syukran atas masukannya