Saturday, April 12, 2014

Memulai sesuatu yang baru mungkin (?)

Sudah lama jemari ini tak menulis pemikiran absurd dan ide bodoh
Entahlah, mungkin terlalu banyak yang harus ditulis selain pemikiran yang butuh diluapkan.
Kerjaan? yep. Netmeet? always. Tugas? BIG YES!!!
Aku merasa sangat butuh kembali ke jiwa mudaku (emangnya sekarang nggak muda lagi? --")
Ya, jiwa muda yang benar-benar bebas, realistis, dan gemar kepo tulisan-tulisan inspiratif yang membuat jemari ini tak lelah menulis.
Mungkin lain waktu..

Saat ini aku hanya ingin memulai dengan cerita klasik.
Bisa dikatakan saat ini aku berada di level gila tingkat intermediate. Terlalu banyak tuntutan yang harus dikerjakan. Sampai yang terparah aku harus kehilangan seorang sahabat (?)
Entahlah
Mengapa aku bisa memanggilnya sahabat? Mungkin karena kita masih sama-sama polos (cieee) saat masuk bangku kuliah dulu, kita sering share cerita-cerita klasik yang sangat menyenangkan.
Ya, sangat menyenangkan.
Meski terkadang aku (sedikit) tidak paham dengan ceritanya.
Tapi itu semua sangat menyenangkan.
Berbagi rahasia itu adalah hal yang biasa bagi kami.
Lalu semua berubah ketika negara api menyerang... (?)
..........................GEJE.........................
Ya mungkin semua berubah ketika dia sudah menemukan "sahabat" lain :') orang-orang yang lebih mengerti dia daripada aku. Orang-orang yang membuatnya mau berbagi rahasianya selain padaku. Dan orang-orang yang lebih merubah hidupnya (mungkin baginya menjadi lebih indah) daripada aku. Kini aku hanya sebuah bayangan semu, tak sering lagi ia menyebut namaku dalam setiap perkataannya. Kini aku hanya menjadi lampu rumah yang hanya dinyalakan pada malam hari, atau pada saat ditinggal pergi.
Sedih? Yaaa anda sendiri bisa membayangkan.
Aku bukan orang yang sok asik, yang suka nimbrung sana sini. Meski dia sudah mempersilahkan aku dalam "kelompoknya" yang baru, hati ini tak tenteram...
Aku hanya butuh seorang sahabat, HANYA SATU, bukan segerombol orang yang dinobatkan sebagai sahabat semuanya.
Dear friend, andai kamu tau kalau kehilanganmu saat pertama kali dulu sangat menyakitkan hatiku, adakah secuil hatimu merasakan yang sama?
Entah, kau kini bahagia dengan orang barumu.

.cukup.
tak tahan jemari ini terus menulis tentangmu.
karena semakun aku mengingatmu, semakin aku terkenang ke masa lalu, semakin sakit rasanya merindukanmu saat ini.
semoga kedamaian dan kebahagiaan selalu menyertaimu.
amin..

No comments:

Post a Comment